Wednesday, June 29, 2005

Pria dari Masa Lalu

(a fiction)

Dia tidak tahu nomor teleponku.Keterlaluan! Aku tahu, kami sudah tidak ada hubungan sama sekali, tidak ada keterikatan sama sekali. Tapi bukan berarti dia boleh menghalangi jalanku, bukan berarti dia boleh mempersulit hidupku.Berawal dari sebuah kesederhanaan namun berakhir dengan kerumitan yang sangat pelik.
Dulu, ketika aku tertarik padanya, kupikir aku tertarik karena aku mengenalnya, aku mengenal pribadinya. Meskipun saat itu aku tahu bahwa ia pria yang telah beristri, ayah dari seorang bocah laki-laki. Aku hanya tertarik, tidak berminat untuk memiliknya, jadi ketika dia menyatakan bahwa dia pun tertarik padaku, aku cuma bisa bilang, ya kita jalani saja keadaan ini, tidak ada keterikatan dan tidak perlu terikat, aku cuma ingin menjalani hidup seperti air yang mengalir. Dia setuju pada awalnya, tapi kemudian meminta lebih. Baiklah, aku ikuti saja, toh aku juga tertarik padanya, meski tetap saja kuperingatkan, bahwa masing – masing dari kami punya tanggung jawab moral yang wajib dipertimbangkan sebelum kami boleh saling terikat. Kukatakan juga, aku pernah jadi seorang bocah yang tidak punya ayah, dan itu sangat tidak menyenangkan buatku, aku tahu bagaimana rasanya kehilangan, itu cukup untukku untuk berkata padanya, “aku tertarik padamu, dan aku ingin memilikimu kalau kamu memang mau demikian, tapi aku tidak ingin membuat satu bocah lagi kehilangan ayahnya, jadi lupakan tentang kita”. Dia menolak konsep itu. Jadi kami kembali ke titik semula, sepakat untuk menjalani hidup seperti air yang mengalir.
Namun, suatu saat dengan sangat tiba – tiba, dia berkata bahwa dia ingin mengakhiri semuanya. Aku cukup terkejut, ya terkejut. Seolah – olah kami pernah mengawali sesuatu, dan seolah – olah akulah terdakwa dalam kasus ini. Tentu saja aku sakit hati dan merasa terhina, ya aku tidak terima. Mana boleh dia memutarbalikan kenyataan.
Ya, hanya begitu saja sebenarnya, aku cuma menyimpan kekesalan di dalam hati, sampai hari ini, ada seorang teman di kantor, yang berhubungan dengan pekerjaanku dan kuperlukan informasi darinya. Ketika teman itu hendak menelpon balik, kebetulan nomor teleponku hilang dan dia bertanya pada pria itu, dan pria itu bilang, bahwa dia tidak tahu nomor teleponku! Menyebalkan! Alasan itu menjadi batu sandunganku dalam mendapatkan sebuah proyek besar di kantor. Menyebalkan! Tidak ada cerita bahwa dia tidak tahu nomor teleponku, sebab bagaimanapun juga kami masih harus bekerjasama di pekerjaan. Fine, kalau nomor handphone-ku yang tidak dia ketahui, aku bisa menerimanya, tapi nomer extension di kantor... tidak ada alasan untuk lupa, toh dia juga bisa list di operator... MENYEBALKAN!!! He can ruins my personal life but not my profesional life...
Baiklah, jika ini yang memang diinginkannya, aku juga siap melayani tantangan ini, let's fight. Tunggu aku

Friday, June 24, 2005

Investasi

Hari ini, aku belanja baju lagi...
hiks... berkurang lagi tabunganku. Alasan hari ini belanja adalah, besok aku akan meeting dengan 2 klien yang cukup besar, sedangkan aku tidak mempunyai baju yang cukup reprensentatif.
Sebenarnya ada... hanya saja kupikir, itu kurang keren.

Di jalan, sepulang dari belanja, aku sedikit menyesal, kenapa harus menghamburkan uang lagi...sedangkan sebenernya masih bisa diakalin. Cuma, diantara penyesalanku, ada juga rasa pembelaan diri, ah... ini kan untuk investasi juga....
hehehe jadi ingat bahwa selam ini 'investasi'ku hanya berupa jeans dan kaos saja...

Dan ketika menuliskan ini, aku malah berpikir lagi tentang penyesalan, apakah penyesalan itu? apakah ia titik balik dari sebuah harapan yang terkabul secara terbalik?

Wednesday, June 22, 2005

Lunch

Just finished my lunch.
Seperti biasa, obrolan di meja makan seputar tempat makan baru, berat badan, resep masakan dan cara diet yang paling baru dan paling ampuh. Obrolan wanita.
Dan, saat itu aku seperti agak2 'tertusuk' sudah beberapa bulan ini aku sangat menikmati berat badanku - maksudnya, membiarkannya seperti ini saja, tidak berusaha diet. Apalagi yang mesti diturunkan, toh masih dalam ambang normal, aku sekarang hanya ingin jadi seksi...
Pengin punya pantat seksi, dada seksi, pinggang seksi, dan muka seksi (hehehehehe). Toh, seksi itu bukan kurus kan... justru yang montok kan yang agak seksi...

Tapi yang paling penting, aku pengin punya pikiran yang seksi, really seksi thought. Jadi, sekarang malah jadi bingung, pikiran yg seksi itu seperti apa ya... pintarkah? kreatifkah?

Let's start blogging!!!

Tadi di kantor, a friend ask me, about blogging. What is it?!
Dengan sok tahu gw jawab, ya... tempat untuk cushat online aja... hehehehe
Padahal, gw sendiri mencoba untuk menjadi seorang blogger yg baik dan benar (padahal masih gaptek), baru sejak beberapa hari yang lalu.

Nah... nah... ini nih yang disebut manusia sok tau... benar2 sok tau...

Memang ya, kita tuh suka nggomong tanpa bercermin dulu, sebab gw sering banget berpikir dan bersuara tentang seseorang yg di kantor, bahwa dia itu sok tau banget... sedangkan... hari ini terbukti sendiri bahwa gw sok tau... hehehehe

Alasan terdalam nih, kenapa gw m,encoba ng-blogging adalah: biar gak ketinggalan jaman... sebab kok kayanya gw udah tua banget ya klo gak tau yg ginian...

Thursday, June 16, 2005

From Aussie with love

Dulu, dulu banget, gue pernah terobsesi pada seorang pria yang pergi
merantau, mengejar ilmu (ilmu kenceng juga larinya) ke Sidney. Dan, gue
selalu membayangkan dia mengirim surat, dulu belum musim e-mail2an sih,
trus di amplop suratnya ditulis: From Aussie with love...
Hehehehe, dan impian jaman abg ini, rupanya terbawa hingga saat ini,
sampai2 gue buka beberapa email address yang ada bau2 Aussie-nya... kya....
aduh, dimana ya cowo itu sekarang, masihkah dia hidup?!?! hiks... dan lebih
serunya, kalo dia mengenali gue, trus bilang: aku dulu juga pernah berharap
menulis surat padamu, dengan tulisan: From Aussie with love di amplopnya...

Kya... kya... kya... gubrak!!!

Just after launching

Barusan take a tour, dan menyadari bahwa gue tuh gaptek juga... hehehehe
dah gitu, ternyata gak kreatif juga...
kok bisa?! iya... masa sih, gue gak bisa menulis yg panjang lebar, tapi tetap menarik untuk dibaca, kok malah garing ya....

anyway, sesuai dgn folder yg gue pilih, methaphor... jadi bermetamorforsalah aku... hehehe tulisannya methaphornya bener gak sih... nah ya... satu lagi deh... (?)

saat ini, gue baru aja pulang kerja, trus mampir ke warnet, trus searching temen2 lama, banyak yg ketemu, tapi banyak juga yang nggak... hiks. Trus, keinget deh kepikiran mau bikin2 online diary gitu... hehehehe latah gara2 baca kompas yg kapan itu...

sekarang sih, cuma mau nulis2 yg gak puguh aja, ntar klo mood-nya lagi bangkit... (apa coba) baru deh... start lagee...


Launching

Welcome...welcome....

Bienvenue.....

Ya... ya... meski sepi pengunjung, tapi... yang penting saya launch gitu lo.....