Mesias, dalam Bahasa Ibrani berarti Juruselamat. Bangsa Israel, mempercayai kedatangan Mesias dari keturunan Daud yang akan bangkit dari antara mereka. Mesias yang akan mengembalikan kejayaan Kerajaan Daud di masa silam.
Harapan manusia.
Harapan mengenai Mesias ini telah menghidupkan Bangsa Israel selama ratusan tahun semenjak terpecahnya Kerajaan mereka, setelah mengalami masa yang luar biasa gemilang dalam kepemimpinan Daud yang lalu dilanjutkan oleh Salomo, Putra Daud.
Nabi Yesaya, menubuatkan kedatangan Sang Mesias. Penantian selama ratusan tahun. Kebayang, betapa putus asanya Bangsa Israel, ketika Mesias yang mereka tunggu tak kunjung bangkit dari antara mereka.
Pada jaman penjajahan Romawi dan Israel dipimpin oleh seorang Raja yang bernama Herodes, bangkitlah seorang Nabi di antara mereka, setelah sekian lama Nabi hanya menjadi legenda rakyat. Yohanes Pembaptis. Diakah yang ditunggu?
Ah, bukan, Yohanes menyiapkan jalan untukNya.
Yesus, anak Yusuf tukang kayu, Yesus dari Nazaret yang datang sebagai Mesias. Allah yang merendahkan diriNya menjadi setara dengan manusia, supaya Ia bisa menanggung dosa umat manusia. Superhero dari langit yang akan turun ke dunia orang mati, menghapus semua utang manusia. Mengalahkan Iblis, si Lucifer.
Drama penebusan, yang skenarionya telah dituliskan semenjak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, karena pelanggaran mereka. Dosa yang menurun kepada anak cucu sehingga hanya bisa terputus dengan korban darah. Itu sebabnya, Allah menginginkan tebusan korban ternak dan unggas, darah yang tercurah sebagai ganti, pada jaman sebelum Yesus.
Mesias yang ditunggu telah hadir di antara mereka, tapi apakah benar Dia seorang Mesias? Yesus anak tukang kayu? Dari Nazaret pula...orang kampung.
Israel tidak puas karena mereka keras tengkuk.
Tapi kekerasan hati Israel adalah anugerah buat bangsa lain di muka bumi ini. Seluruh umat manusia.
Saya selalu menyukai cerita ini. Menjadi hafalan saya, dongeng religi. Candu religius *halah*
Yesus, menjadi inti Kitab Suci. Semua kejadian mengarah padaNya. Semua simbol menuju padaNya. Sejak pengorbanan anak Abraham. Sejak Paskah, hari peringatan dibebaskannya Bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Yesaya... Semuanya.
Yesuslah intinya.
Tapi kenapa tak ada petir yang mengiringi kedatanganNya? Awan berarak yang menaungiNya? Keluarga bangsawan yang menjadi asal-usulnya? Kenapa Ia anak tukang kayu?
Tuhan Maha segalanya... Termasuk Maha Lucu. Seluruh lakon ini seperti komedi satir. Mesias dari daerah kumuh. Juruselamat dari kaum rendah.
Tapi bukankah memang cerita seperti itu yang disukai?
Entah.
Yang jelas, Tuhan terima kasih untuk anugerahMu. Terimakasih juga telah memberiku kesempatan untuk bertanya, meski jawaban yang kuterima bukan berupa badai, namun bisikan lirih yang hampir tak kudengar.
Terimakasih.
No comments:
Post a Comment