Saturday, August 06, 2011

Aye... Ayee... Ayo!

Seorang kawan, menulis status bbm profilnya: No one knows when the time is end, forgive me for every mistakes.
Ow! Saya nyengir pas baca status dia itu, tapi juga agak tertampar. 'Agak' lo ya...:P
Nyengir karena, ke mana aja kok tumben-tumbenan inget sama hidup yang singkat? Ya gak salah jugalah dia baru nyadar sekarang, cuma akika demen aja komentar.

Tapi waktu memang ajaib. Tiba-tiba saya berada di waktu saya yang sekarang.
Kalau ditungguin, lama. Kalau dijalanin sama sekali nggak kerasa.

Dulu rasanya membayangkan 2011 itu.... ah masih jauh, belum kepikir mau ngapain. 2011, itu berarti saya udah tua. Pemikiran 10 tahun yang lalu, ketika saya masih lebih muda dari sekarang. Membayangkan menuju 2011, rasanya masih jauh. Tiba-tiba, saya sadar sekarang sudah 2011! Maaaan, I'm old! :))

Apa yang sudah saya lakukan selama ini?

Kayaknya nggak ada yang berarti. Sepertinya begitu. Terlalu rendah diri (buat ninggiin mutu)? Ya kagak kaleeee.... Tapi memang ada baiknya kita list satu persatu dah.

Cinta
Sampai sekarang, saya belum bertemu belahan jiwa. Saya merasa begitu. Belum terkoneksi dengan baik. Beberapa tahun yang lalu sempet nangis darah waktu berpisah dengan manusia laut, patah hati abis-abisan, tapi setelah dipikir-pikir, ya memang sebaiknya begitu. Saya jadi lebih mengenali diri sendiri.
Kemudian, asmara yang berkobar dengan cepat dengan manusia gunung. Saya pikir, saya sudah belajar banyak dari hubungan saya dengan manusia laut. Tapi laut dan gunung memang tidak sama. Apa yang saya ketahui di laut tidak bisa diaplikasikan di gunung.
:))
Selain laut dan gunung, saya juga tidak pernah punya kecengan serius yang bisa bertahan sampai kencan kedua. Menyedihkan harus membuka aib di blog ini :P
Ya, tidak satu pun. Saya masih berhubungan baik dengan mereka sampai sekarang, namun memang kami tidak berpotensi untuk mempunyai hubungan yang romantis, menggebu-gebu... Kencan-kencan saya tidak membuat saya menemukan kekasih namun kawan baik, sehingga saya tidak bisa menyesalinya.
Sekarang, apa yang saya lakukan untuk memperbaiki kondisi kehidupan percintaan saya yang menyedihkan? Emh.... menuliskannya di blog! :))
Entah, saya tidak tahu mencari ke mana belahan jiwa saya. Ia akan datang jika waktunya memang telah tiba.
Kalau tidak dicari, mana bisa ketemu? Ya iya sih... tapi bingung juga mau nyari ke mana, rasa malas saya lebih besar daripada rasa kesepian karena tidak menemukan teman hidup.
Mungkin jika rasa sepi sudah mengalahkan rasa malas, mungkiiiin.... saya akan bergerak mencarinya.

Karir
Halah!
Sejak akhir 2009, saya memutuskan untuk berhenti bekerja. Keputusan yang sempat saya sesali, terutama ketika saya menghadapi masa sulit, tapi sekaligus saya syukuri karena saya mendapat pelajaran yang sangat berarti.
Saya selalu memimpikan, saya akan bekerja untuk diri saya sendiri saat saya berusia 30 tahun. Saya selalu menginginkannya sejak saya memulai pekerjaan pertama saya di tahun 2000. Saya ingat betul, di form lamaran kerja terdapat pertanyaan: apa yang anda lakukan 10 tahun dari sekarang? Dengan naifnya saya menjawab: saya bekerja untuk perusahaan saya sendiri.
Meskipun menggelikan, tapi itulah keinginan saya saat itu dan ketika saya beranjak lebih tua, keinginan itu makin jauh tersimpan di sudut angan-angan saya. Kemudian saya pindah ke perusahaan ke-2, yang jauh lebih besar bidang usahanya dibanding perusahaan yang pertama, dari kantor dengan pegawai 10 orang ke kantor dengan pekerja 10 ribu orang.
Saya sangat beruntung mendapat mentor yang tepat, sehingga saya mempunyai karir. Dihargai dan disayang oleh para pimpinan di perusahaan tempat saya bekerja. Saya menjadi besar kepala, mulai sombong *aduuh*.  Ambisius dan menyebalkan. Yang saya syukuri hingga sekarang adalah, keberuntungan saya. Betul. Untungnya, meski ambisius dan menyebalkan, semua rekan kerja juga bos-bos, sayang sama saya; berulang kali saya diselamatkan oleh mereka dari kesalahan fatal yang bisa membuat saya terperosok jatuh.
Dari perusahaan ke-2, saya pindah ke perusahaan ke-3 yang lebih kecil, hanya sekitar 2 ribu orang. Saya menikmati posisi baru saya yang memang lebih sesuai dengan kesenangan saya.
Namun, tidak lama di situ, saya keluar dan memutuskan bekerja sendiri.
Dua tahun berlalu, dan kemarin saya sempat bekerja pada mantan bos saya. Tapi rupanya itu kesalahan lain yang saya perbuat :( ah...
Lalu sekarang, saya kembali menjadi pekerja lepas. Saya menerima tawaran untuk mengerjakan satu proyek yang akan membuat saya terikat selama dua tahun ke depan. Semoga... semoga... ini keputusan yang benar.
Jadi, karir? Ah! Menyedihkan. Banyak membuat kesalahan.

Keuangan
Aduh! Cukup membaca curahan hati yang menyedihkan di atas mengenai karir saya, rasanya bisa disimpulkan, bahwa saya harus membayar banyak untuk kesalahan-kesalahan yang pernah saya perbuat.
Nggak usah dijelasin kali ye... makin menyedihkan soalnye...


Emmmh... apalagi sih aspek yang mesti dijelaskan?
Tau deh. Kali cuma itu lah ya....

Tapi kalau ditanya, apakah saya bahagia?
Ya. Saya bahagia. Ada banyak kekecewaan juga kesedihan yang selalu mengikuti saya, tapi secara keseluruhan, saya bahagia. Saya mulai memahami makna pasrah, juga bersyukur atas hidup ini. Saya masih punya banyak kemarahan namun mulai bisa mengelolanya dengan baik.

Mungkin, itulah pencapaian yang bisa saya banggakan :))
Ternyata, saya tetap menghasilkan sesuatu dari waktu yang tak pernah saya rasakan perputarannya itu. Saya menghasilkan kebahagiaan saya. Not bad lah ya... ;)

Seize the day.
Karena kita cuma punya hari ini. Kemarin telah terlupakan dan esok masih di angan-angan. Kita cuma punya hari ini.

Selamat berakhir pekan, kawan. Mari kita rayakan hari ini.

Gambar dari sini

No comments: