Thursday, July 07, 2011

Pengalaman Makan

Siapa di sini yang suuuuuka sekali makan? Sayaaaaa, bu guruuuuuu *ngacung tinggi2* :))

Salah satu hal yang paling saya syukuri adalah kenikmatan makan. Syukurnya lagi, saya bisa makan apa saja. Iya, apa saja. Saya gak alergi apapun dan berani mencoba makan apapun, pernah makan jangkrik, ulat, semut... Emh... memang sih, ada beberapa makanan saya tidak terlalu suka, seperti telor rebus/ceplok setengah matang, pepaya, paria, bunga pepaya... Tapi saya tahu, makanan-makanan yang saya tidak suka itu punya fungsi bagus, ya saya tetep makan sih :))

Dulu sih, sekitar saya umur 5-6 tahun, SD kelas 1 gitu, saya nggak suka makan, siksaan bener kayaknya. Yang nyuapin mesti bawa cabe dan suntikan buat nakut-nakutin saya; kalau gak mau makan akan disuntik dan bibirnya dikasih cabe :))
Tapi, keadaan berbalik 180 derajat pas Yang Kasinem mulai bekerja di rumah kami. Yang Kasinem lah yang berhasil membuat saya berani mencoba makanan baru, dan setelah itu saya boleh memutuskan, apakah saya suka atau tidak. Untungnya, masakan Yang Kasinem itu enak-enak. Alhasil, saya doyan makan jadinya :)) dan sejak saat itu, saya selalu berani mencoba makanan yang baru.
Meskipun sukaaaa sekali sama makanan, sebenernya lidah saya ini ya nggak jago dalam memutuskan, makanan ini enak atau enggak. Itu benar-benar diputuskan oleh selera deh. Dan saya juga percaya, makanan itu nggak cuma soal lidah. Tetapi mata, telinga, hidung...semuanya bekerja.

Salah satu pengalaman makan saya yang paling berkesan buat saya adalah, ketika saya dan beberapa teman dari Jalansutra Bandung, mengunjungi Medan dan danau Toba di tahun 2009. Kami menjelajahi surga makanan :D Medan, Siantar, Tongging, Brastagi....

Yang masih teringat di lidah saya sampai hari ini adalah, ketika kami makan ikan nila goreng di Tongging. Bayangkan, kami ke sana itu dua tahun yang lalu! tapi betul-betul, saya masih ingat rasa gurihnya ikan, pedasnya sambal andaliman yang juga terasa sedikit sepat wangi... duh! Air liur saya langsung diproduksi, bahkan hanya dengan menuliskannya saja.

Ikan Nila Goreng
kiri: sambal kecap, rawit + tomat; kanan: sambal andaliman

Ikan goreng ada di mana-mana, dan bisa saja saya membuat sambal andaliman yang sama. Tapi saya yakin, momen makan terenak itu tidak akan pernah sama berkesannya.
Suasana hati saya sedang senang, makanan sederhana yang nikmat dan pemandangan ini:

Tongging - Toba, Sumatera Utara
Maka, pengalaman makan di tepian danau Toba itu menjadi.....*hilang kata-kata* luar biasalah pokona mah.... *lebay* eh, nggak... Nikmat betulan kok.

gak penting sih gb ini, nampang aja :D
Tentu saya ingin mengulang momen itu, makan ikan goreng di tepi danau Toba. Tapi saya tidak berharap, makanan yang sama akan seenak yang pertama kali saya rasakan :D

Saya, lagi-lagi harus mengakui bahwa, yang terpenting adalah momen. Setiap pengalaman makan, akan berbeda. Tempat yang sama, makanan yang sama, teman yang berbeda, suasana hati yang berbeda, mungkin akan memberi rasa yang berbeda.

Jadi? Jadi mari kita nikmati saja setiap kesempatan yang ada. Makan senikmat-nikmatnya, sesenang-senangya sebab besok bisa jadi rasanya akan berubah :D

 Selamat makan...


 gambar dari Sienny

No comments: