Friday, July 15, 2011

Menghargai Diri Sendiri

Harusnya memang jangan menulis blog ketika sedang marah. Tapi ya gimana ya... kayanya memang mesti dikeluarin ini uneg-unegnya...

Berusaha untuk menyimpan dalam hati, nggak peduli tapi teteup aja bikin uring-uringan.

Perkara apa sih? Perkara polisi-polisi yang jadi preman di jalan raya.
Ah itu mah cerita lama, belum pernah dipalak polisi apa? Ya pernah dan selalu ngomel sih... dilaporin ke kantornya, kita makin dipalakin lagi. Susah bener.

Jadi, pagi ini saya melewati area pemeriksaan polisi. Dari pemilihan areanya dan jam mereka memeriksa saja, sudah bikin marah. Mereka itu mikir nggak sih, kalau pagi-pagi itu orang sibuk mau ke kantor, riweuh...repot. Gak perlu diberhentikan perjalanannya buat dipalakin. Oh iya, saya menganggap, polisi-polisi itu bukan sedang memeriksa kelengkapan surat, namun sedang mencari uang setoran.
Mau taruhan berapa, setiap kali mereka memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan tujuan polisi-polisi itu kan sebenarnya cuma uang damai.
Ih, yang paling bikin gemes saya, tadi pagi muka polisi-polisi itu sangatlah rakus. Menjijikan. Tadi sih ketika diberhentikan, saya menolak untuk berhenti, bahkan dengan kasarnya saya berteriak, "gue telat cong!"
*tepok jidat* kasar banget ye... Ya sudah, gpp, toh mereka memang menjijikkan kerakusannya.

Padahal mereka juga paham, kami-kami ini setengah mati bekerja untuk mencari uang. Pergi pagi, pulang malam, dan dengan tidak tahu malunya mereka meminta dengan paksa uang dari kami. Nominalnya mungkin tak besar, mungkin hanya limapuluh ribu, eh gede juga sih itu... tapi kan itu memalukan. Gak punya harga diri.

Itu cuma kroco-kroco yang berpatroli di jalan raya. Lagi-lagi saya harus mengulang apa yang semua orang sudah tahu, yang kroco saja begitu apalagi pemimpinnya.

Nah! Itu juga baru satu bidang aja nih, perpolisian. Belum lagi soal departemen-departemen pemerintahan, dpr baik pusat atau daerah, trus militer yang lain... Gilak ya, korupsi yang sedemikian besar, dan rakyat nggak bisa ngapa-ngapain :(
Pemimpin-pemimpin negara sibuk memperjuangkan kepentingannya sendiri dan membiarkan negara hancur digerogoti korupsi.

Makin bikin marah nggak sih? Marah karena iri.
Iri karena dengan malak duitnya bisa banyak? Iya, iri karena duitnya banyak tapi nggak iri kalau soal malaknya.

Maaaaan... ini soal harga diri maaan....

Saya jijik melihat tampang polisi-polisi yang tadi pagi mencoba memberhentikan saya. Rakus banget ekspresinya. Pemandangan tadi pagi, pasti akan menghantui saya selama beberapa hari ini, dan pastinya bikin sebel sendiri.


Yakin nggak bakal korupsi kalau punya kesempatan? Nggak. Kenapa nggak? Karena saya pasti akan selalu mengingat hari ini, ketika saya jijik banget lihat tampang tikus-tikus itu.
Yakin sekarang pun gak korupsi? Bagaimana dengan menggunakan fasilitas kantor untuk nge-blog di jam kantor?


**PLAAAK!!**

*diam*

*hening*

Baiklah, saya kembali bekerja. Sekian dan terimakasih.

Picture from here

No comments: