Aku sedang memandangi kalender, mencari-cari hari libur dan hari yang bisa kuselipkan untuk meliburkan diri, yang kupakai untuk bertemu dengan kekasih hati.
Lalu tiba-tiba saja, aku teringat kamu. Segera saja kuambil telepon genggamku, lalu kutulis surat ini. Surat elektronik. Jadi, sebenarnya aku mengetik surat, bukan menulisnya dengan tangan. Peradaban yang moderen telah merubah kami. Tapi kenapa peradaban tidak merubah kamu?
Aku berpikir tentang kamu yang tertulis di kalender, kamu yang kami ingat. Kamu yang menandai hari, hitungan tahun juga nilai.
Siapa yang menciptakan kamu? Ah, mungkin kamu juga tidak tahu. Nggak penting juga sih buat tahu.
Angka, kapan kamu berhenti? Di mana kamu akan terhenti?
Semua berubah, tapi tidak kamu...malah kamu yang membuat hitungan berubah.
Angka, dengan surat ini, kumohon, jangan terlalu cepat berjalan, beri aku sedikit waktu untuk menikmati hariku. Ya?!
Terimakasih, itu saja.
No comments:
Post a Comment