Hai Masalah,
Apa kabarmu? Rasanya pasti kamu sedang masalah ya...nama pun masalah ye....
Maafkan aku yang selama ini tidak pernah berkirim surat kepadamu, sebab aku memang takut berdekatan denganmu. Ya maaf, bukan berarti ku tak ingin mengenalmu sama sekali, nggak mungkin banget deh itu, tapi ya gitu deh... Lebih baik tidak berkawan baik denganmu.
Aku yakin, bukan aku seorang di dunia ini yang enggan berkawan denganmu, iya kan? Meskipun mengenal kamu bukanlah suatu aib atau kesalahan, malah sebaliknya, mengenal kamu berarti makin mengenali hidup.
Masalah, maafkan aku, sering kali aku meninggalkan kamu sendirian, tidak membuatmu puas dengan penyelesaian, tapi bukankah kamu juga pernah mengajarkan bahwa belum selesai sekarang bisa berarti selesai saat esok? Lusa? Entah, mungkin Sang Waktu yang bisa memberi kita jawabnya, begitu dulu katamu. Aku percaya saja, tapi juga sekaligus tak percaya. Aku percaya karena kamu lebih tua dari aku, kamu sudah ada sejak jaman nenek moyangku baru ada, bahkan sebelum itu. Tapi juga tak percaya, sebab bagaimana mungkin aku bisa mempercayai masalah?
Aku menulis surat ini, meminta dengan baik-baik, kamu mau nggak pergi dari hidupku? Ok, tidak menghilang begitu saja juga bolehlah... tapi jangan terlalu sering mengunjungi aku, ya?!
Aku akan menulis postcard untuk kamu dari tempat liburanku kalau kamu bersedia mengabulkan permintaanku itu.
Dag Masalah... stay away from Problems yah.... si Problems lagi PMS soalnya...
2 comments:
Dear problem solver,
I'm fine.
regards,
-the problem-
Dear Problem,
keep your distance ya... :D
love, me
Post a Comment