Friday, October 15, 2010

Makan, Doa (trus tidur)

Photobucket

il dolce far niente
the sweetness of doing nothing

Kemarin sore, menembus hujan badai *lebay* serta kemacetan di Jakarta, saya nonton film ini.
Saya belum pernah baca bukunya, kurang tertarik, tapi sempat tertarik karena dibuat filmnya dan baru tau kalo lokasi syutingnya bener-bener di Bali. Yaah... sok nasionalis doong... bangga gitu karena Bali bakal dilihat sama Julia Roberts dan Brad Pitt, yang merupakan produser dan tidak memerankan tokoh dalam film ini, sok bangga gak penting, artis Hollywod ke Bali! *padahal mah, udah banyak yg pernah ke situ emang* :D

Nah, nonton film ini pun saya tertariknya karena Julia Roberts dan Bali. Ceritanya, ya nantilah cari tahu, pokoknya secara garis besar berkisah soal Liz Gilbert, yang menulis sendiri bukunya, yang setelah perceraiannya berpetualang ke tiga negara untuk menemukan dirinya sendiri, kebahagiaannya.

Saya membaca banyak kritikan pedas yang ditujukan ke film ini, dan kemudian merembet ke bukunya yang juga dihina-hina... padahal best seller. Entah, siapa aja yang beli ituh :D

Jadi filmnya gimana?





Biasa banget!!

Ceritanya itu gak jelas, konflik si Liz Gilbert ini apa sih? Sekedar tidak bahagia? Lalu apa yang bikin dia tidak bahagia? Tidak cinta pada suami, lha terus?! Eh, mencari Tuhan? Yaoloh... tapi kok ya nggak sampai ya pesan religius-nya.
Intinya, lemah banget cerita ini film. Untung aja, yang memerankan Liz Gilbert itu Julia Roberts. I adore her! Dia itu, lovable *ya menurut gue sih ya* senyumnya, bikin orang ikut senyum... pembawaannya menyenangkan. Setidaknya, saya terhibur dengan sekedar melihat Julia Roberts.
Selain cerita yang lemah, ternyata Bali ditampilkan tidak seindah yang saya harapkan. Bali nggak keluar aura magis, juga gak keliatan eksotisnya. Masih mending liat postcard atau foto-foto orang deh... Akting Christine Hakim? Err... kok ya biasa juga ya... karena perannya biasa banget. Saya pikir, untung loh... itu pemerannya Christine Hakim, klo nggak, makin ancur kali.
Yang bagus dari film ini, ya pemain-pemainnya aja sih, enak dilihat :D James Franco, yaoloooh... gantengnya itu manusia. Dan Javier Bardem, gak ganteng guling-gulingan, tapi charming.

Saya jadi mikir, apa ini karena dari buku yah, dipotong sana-sini jadi ceritanya jadi nggak kuat. Ah!! tapi itu juga bukan alasan.

Saya berharap, gambar-gambar indah akan berseliweran di film ini tapi rupanya nggak. Paling mending, pas di Italia sih... masih ada lucu-lucunya, juga uniknya. Waktu di India?! Yaaah... sudut pengambilan gambar biasa banget *macem gue jago aja* trus kenapa ada gajah? Kamsudnya dapat berkat dari Ganesha atau gimana? Ah! Ini paling biasa nih... kayak kamera tukang sinetron aja...

Kalau nggak terlalu suka drama, ya lebih baik lupakan nonton film ini deh, mending nunggu dvd-nya keluar aja... gak perlu sampe duduk di baris paling depan. Gak semenarik itu kok.


Ini film jadinya: Makan Doa trus tidur aja... gak bikin Cintaaaaa... :P

PS. Nah, pas lagi nulis draft review ini, saya menang kuis twitter Fashionesedaily buat nonton screening Eat Pray Love di Blitz, Sabtu besok. Haiyaah... ya sutralah, saya nonton lagi deh, mana tau, setelah nonton untuk kedua kali saya menemukan bagusnya ni film. Nanti saya update lagi.
Update: kagak jadi nonton lagi boo... soalnya tiba2 disuruh nyokap ke sana - ke mari, ya daripada dikutuk jadi batu cantik yee... tapi ya nggak rugi :D wong ya udah nonton, plus gak gitu bagus *gosoook teruuus* :)) udah ah, ya gitu aja.

No comments: