Saturday, January 15, 2011

Enam

Surat hari ke-2

Shallom,
Apa kabar nduk? Lily sehat-sehat saja kan? Mama juga, Tuhan yang menolong ya nduk.

Gimana kerjaan nduk? Di kantor masih masalah nggak? Yang sabar ya nduk, semua masalah pasti ada jalan keluarnya, serahkan saja semuanya pada Tuhan Yesus, Gusti ingkang maringi urip. Lily berusaha sebaik mungkin, Tuhan nanti yang buka jalan, ya nduk...

Mama sehat, sekarang mama ikut kegiatan jalan pagi itu lo... Habis olahraga lain sepertinya berat. Jadi kita kumpul di depan toko Mega, trus jalan kaki nyari sego pecel. Kamu kapan pulan, nduk? Kalau pulang nanti ikut jalan pagi, ada sego pecel enak di cangkringan, yang jualan anaknya mbok yang jual di depan rumah duka itu lo.
Kamu cuti kapan tho nduk? Mama kangen, kamu jangan diforsir terus kerjanya, inget...cepet nyari juga untuk masa depannya, ya nduk. Mama sudah tua, pengen cepat-cepat gendong cucu.

Ya sudah, gitu aja, jangan lupa telpon mama, kamu kalau nggak mama yang telpon ya nggak pernah nelpon

Tuhan Yesus memberkati.

Mama.

Note:
Semenjak saya meninggalkan rumah untuk kuliah sampai saya kerja, dan kadang-kadang sampai saat ini, si mamah rajin lo ngirim surat :D standar suratnya selalu sama, dibuka oleh pertanyaan soal kabar saya, kemudian petuah dan kegiatannya saat ini, lalu ditutup dengan kata-kata, "ingat masa depan", nyuruh kawin maksudnya :)) dan reaksi saya terhadap semua surat itu sama, terharu dan mengiyakan di awal-awal surat, lalu ngomel-ngomel dan nggak mau bales surat pas baca alenia terakhir, saya benci kata-kata "masa depan" yang selalu digunakan :))
Akhirnya, selalu saya membalas surat hanya dengan menelpon saja. Oh, tiap hari mamah nelpon & sms, tapi dia gak puas kalau nggak kirim surat :))

No comments: